Pontilhismo

Apa itu Pointillism:

Pontilhismo adalah teknik menggambar dan melukis, di mana seniman menggunakan titik-titik kecil dan titik-titik untuk membentuk gambar .

Teknik pointillisme muncul dalam konteks Impresionisme - sebuah gerakan artistik yang mencapai puncaknya pada akhir abad ke-19 - yang dikembangkan oleh pelukis Prancis Georges Seurat (1859 - 1891) dan Paul Signac (1863-1935). Beberapa sarjana dalam sejarah seni menganggap pointillisme sebagai reaksi terhadap impresionisme, mengklasifikasikan dirinya sebagai gerakan pasca-impresionis .

Pelajari lebih lanjut tentang Impresionisme.

Juga dikenal sebagai Divisionism, Cromoluminarism, Neoimpressionism dan Dot Painting, pointillism dimulai dari prinsip total contempt for line, sebagai bentuk pembatasan dari alam yang digambarkan. Para seniman yang menggunakan teknik ini memberi kepentingan lebih besar pada penggunaan warna "matematis", yang diatur dalam karya dalam penjajaran dan bukan melalui penggabungan.

Tidak seperti teknik melukis klasik, dengan pointillism tidak ada pencampuran warna primer untuk menciptakan corak baru atau penggunaan garis untuk membentuk ciri-ciri gambar.

Terinspirasi oleh karya ilmiah Michel Chevreul (1786 - 1889), yang berjudul "Dari Hukum Kontras Warna Secara Simultan" (1839), seniman yang menggunakan pointillism sebagai teknik yang percaya pada pembentukan nuansa baru dalam karya mereka melalui penjajaran warna dalam karya-karya mereka. dan dari jarak yang berbeda antara masing-masing titik dan lainnya, sehingga membentuk, dari perspektif pengamat, kesan sosok yang lengkap dan tidak terfragmentasi.

Di Brasil, di antara beberapa seniman yang menonjol karena penggunaan teknik pointillism dalam karya-karya mereka, terutama selama periode Republik Pertama (1889 - 1930), adalah: Belmiro de Almeida (1858 - 1935), Eliseu Visconti (1866-1944 ), Rodolfo Chambelland (1879 - 1967), Guttmann Bicho (1888 - 1955) dan Artur Timóteo da Costa (1882-1922).

Sejak 1950-an, gerakan Pop Art "menyelamatkan" teknik pointillism, yang diterapkan dalam beberapa karya Andy Warhol dan Roy Lichtenstein, terutama. Yang terakhir, bagaimanapun, menerapkan sub-teknik pointillism yang ia namakan "Bintik-bintik hari".

Lihat juga: Seni Modern.

Screenshot dari pontilhismo

Dalam bidang psikologi, pointillisme diartikan sebagai semacam persepsi realitas, di mana individu memandang peristiwa tertentu sebagai bagian, tanpa hubungan dengan keseluruhan.

Lebih luas lagi, pointillisme mungkin masih berarti menangani subjek secara terpecah-pecah, berdasarkan poin atau topik, bukan secara global.