Psikososial

Apa itu Psikososial:

Psikososial mengacu pada hubungan antara interaksi sosial dari sudut pandang psikologi . Ini terdiri dari bidang studi yang mencakup aspek kehidupan sosial dalam hubungannya dengan psikologi klinis.

Menurut tata bahasa bahasa Portugis, ejaan yang benar dari kata ini adalah psikososial, sedangkan "psiko-sosial" tidak benar.

Pembentukan psikososial individu, seperti namanya, didasarkan pada hubungan yang ia pertahankan dengan masyarakat untuk pengembangan jiwanya. Psikologi sosial membatasi dirinya untuk mempelajari jiwa individu ketika ia menampilkan dirinya sebagai bagian dari kelompok.

Pelajari lebih lanjut tentang arti Psyche.

Ada penilaian psikososial yang berguna untuk memeriksa struktur psikologis individu. Ujian ini biasanya dilakukan dalam proses seleksi profesional, misalnya. Menurut Departemen Tenaga Kerja, secara hukum semua karyawan yang melakukan kegiatan untuk waktu yang lama di ruang tertutup atau terisolasi harus menjalani penilaian psikososial secara berkala.

Model Biopsikososial

Ini terdiri dari metode mendiagnosis beberapa penyakit dari analisis faktor biologis, psikologis dan sosial. Untuk ini, dokter harus bekerja sama dengan para profesional yang berkaitan dengan psikologi dan sosiologi, dengan tujuan mempelajari penyebab dan pengembangan patologi tertentu.

Pelajari lebih lanjut tentang Psikologi.

Teori Perkembangan Psikososial

Menurut teori ini yang dikemukakan oleh psikoanalis Erik Erikson (1902-1994), perkembangan psikologis individu tergantung pada interaksi yang mereka miliki dengan orang lain dalam lingkungan sosial.

Sepanjang hidup, manusia melewati tahap-tahap yang akan berfungsi sebagai pelatihan untuk perilakunya, dicirikan oleh apa yang disebut "krisis psikososial", episode yang akan memengaruhi keputusan yang akan diambil orang ini sebelum kehidupan.

Tahapan Pengembangan Psikososial

Tahap 1: kepercayaan dan ketidakpercayaan

Sepanjang tahun pertama kehidupan manusia, ia mulai mengembangkan kepercayaan diri tentang tubuhnya sendiri dan dunia di sekitarnya. Pada tahap inilah perasaan harapan dikembangkan.

Tahap 2: otonomi, keraguan dan rasa malu

Antara usia 1 dan 3 tahun, kontradiksi antara keinginan anak dan norma-norma yang dipaksakan oleh masyarakat (dalam bentuk orang tua atau pendidik) mulai muncul. Hasil dari fase ini adalah pengembangan keinginan.

Tahap 3: inisiatif dan kesalahan

Antara usia 3 dan 6, ketika anak merasakan apa yang benar dan salah untuk dilakukan, apa yang baik dan apa yang buruk.

Tahap 4: produktivitas dan inferioritas

Antara usia 6 dan 12 tahun, periode di mana anak merasakan kemampuan mereka untuk menghasilkan dan menciptakan. Kompetensi adalah karakteristik sosial utama yang dikembangkan.

Tahap 5: identitas dan kebingungan identitas

Masa remaja awal, ketika orang berusaha memahami "perannya di dunia." Pada tahap ini ide-ide kesetiaan dan loyalitas dikembangkan, serta sosialisasi.

Tahap 6: keintiman dan isolasi

Antara usia 21 dan 40, ketika hubungan cinta yang stabil dan langgeng dari individu muncul. Cinta adalah sifat yang dikembangkan sebagai kebajikan sosial.

Tahap 7: generativitas dan stagnasi

Antara usia 35 dan 60, menyebabkan kebutuhan sosial untuk mengurus orang lain.

Tahap 8: produktivitas dan keputusasaan

Itu terjadi sejak usia 60, ketika kebijaksanaan dikembangkan.

Penyakit psikososial

Penyakit psikososial adalah penyakit yang disebabkan oleh pengaruh konteks sosial dan yang secara langsung memengaruhi psikologis individu, yang tercermin dalam berfungsinya organisme biologisnya.

Stres di tempat kerja adalah salah satu alasan utama munculnya penyakit psikososial, juga dikenal sebagai penyakit akibat kerja.

Kelelahan fisik dan mental, karakteristik Burnout Syndrome, adalah contoh dari patologi psikososial, yang masih dapat menyebabkan perubahan dalam perilaku seseorang, membuatnya lebih agresif dan cemas.

Perawatan psikososial

Di antara beberapa perawatan yang digunakan oleh para profesional untuk menangani penyakit psikososial adalah terapi okupasi, kelompok sosial, dukungan kejuruan, antara lain.

Penting untuk diingat bahwa tindak lanjut medis-psikiatris sangat penting, karena perawatan harus diarahkan sesuai dengan tingkat dan jenis penyakit yang disajikan individu, serta faktor-faktor lain, seperti status keluarganya, perumahan dan lain-lain.