Fenomenologi

Apa itu Fenomenologi:

Fenomenologi adalah studi tentang serangkaian fenomena dan bagaimana mereka diwujudkan, baik melalui waktu atau ruang . Ini adalah masalah mempelajari esensi hal-hal dan bagaimana mereka dirasakan di dunia .

Kata fenomenologi muncul dari phainesthai Yunani, yang berarti "apa yang muncul atau apa yang ditampilkan, " dan logo adalah akhiran yang berarti "penjelasan" atau "studi."

Dalam psikologi, fenomenologi didasarkan pada metode yang berupaya memahami pengalaman pasien di dunia tempat mereka tinggal, dan untuk memahami bagaimana pasien memandang dunia di sekitar mereka.

Konsep fenomenologi diciptakan oleh filsuf Edmund Husserl (1859-1938), yang juga bekerja sebagai ahli matematika, ilmuwan, peneliti dan profesor di perguruan tinggi Göttingen dan Freiburg im Breisgau, Jerman.

Fenomenologi Husserl

Menurut fenomenologi Husserl, semua fenomena di dunia harus dipikirkan dari persepsi mental setiap manusia. Sang filsuf ingin filsafat memiliki dasar dan kondisi sains yang keras. Namun, metode ilmiah bertekad untuk menjadi "kebenaran sementara, " yaitu, sesuatu yang akan dianggap benar sampai fakta baru menunjukkan sebaliknya, menciptakan realitas baru.

Agar filsafat tidak dianggap sebagai "kebenaran sementara, " Husserl menyarankan bahwa fenomenologi harus merujuk hanya pada hal-hal sebagaimana mereka berada dalam pengalaman kesadaran, dan bahwa mereka harus dipelajari oleh esensi mereka, menghilangkan asumsi dunia nyata dan empiris dari sebuah objek sains.

Untuk mencontohkan pemikiran fenomenologi Husserl, orang membayangkan sebuah persegi, sebagai bentuk geometris. Kuadrat ini, tidak peduli seberapa besar itu, apakah besar atau kecil, akan selalu menjadi kuadrat pada intinya dalam pikiran individu.

Fenomenologi roh

" Fenomenologi Roh " (" Phänomenologie des Geistes ") adalah sebuah karya yang ditulis oleh filsuf Jerman Gerog Wilhelm Friedrich Hegel, yang mendekati proses pembentukan hati nurani manusia.

Menurut Hegel, konflik hasrat atau dengan hati nurani lain, mengubah cara berpikir seseorang, dari serangkaian pengalaman sosial.

Menurut buku itu, untuk sampai pada kebenaran, individu harus mengasimilasi transformasi hal-hal dan ide-ide yang mengelilinginya.

Lihat juga arti Kesadaran.