Trofisme

Apa itu Trofisme:

Trofisme adalah istilah yang digunakan dalam biologi, kedokteran dan fisioterapi dan mengacu pada studi jaringan tubuh, terutama dalam kaitannya dengan nutrisi dan perkembangan otot yang sehat.

Studi tentang trofisme penting untuk mencegah atau mengobati penyakit dan dapat diterapkan di banyak bidang kesehatan: seperti kulit, sistem pencernaan dan ginekologi, misalnya.

Tetapi dalam hubungannya dengan otot-otot, trofisme lebih dipelajari dan diterapkan.

Trofisme Otot

Trofisme otot mempelajari bagaimana nutrisi dan pemeliharaan kesehatan otot terjadi, yang secara langsung terkait dengan aliran darah ke otot dan praktik latihan fisik. Trofisme otot juga mempelajari perolehan atau hilangnya kekuatan dan tonus otot.

Hipertrofi adalah peningkatan massa otot melalui latihan latihan fisik yang memadai dan diet protein tinggi. Di sisi lain, atrofi adalah kebalikan dari hipertrofi, itu adalah penurunan massa otot atau kurangnya perkembangan otot, yang dapat disebabkan oleh kurang olahraga, diet atau penyakit yang tidak memadai.

Trofisme otot juga sangat penting di bidang fisioterapi untuk menilai cedera, kesehatan, dan perkembangan otot.

Trofisme dan tonus otot

Nada otot adalah derajat (kapasitas) kontraksi otot selama keadaan istirahat, yaitu ketika tidak ada gerakan otot. Nada otot disebabkan oleh rangsangan saraf.

Jika otot dalam keadaan istirahat penuh maka akan lebih sulit bagi otot untuk bergerak segera setelah ia menerima rangsangan otak, yaitu ketika otot itu menerima urutan otak agar otot bergerak dan berkontraksi.

Ada juga hypotonia dan hypertonia. Hipotonia terjadi ketika ada kehilangan tonus otot, yang disebabkan oleh penyakit neurologis atau stroke (stroke). Sudah hipertensi adalah sebaliknya, ketika nada otot memiliki peningkatan di luar yang diharapkan, yang dapat disebabkan oleh penyakit neurologis terutama.

Evaluasi tonus otot

Penilaian tonus otot ditujukan untuk menilai kemampuan seseorang untuk berkontraksi otot atau kelompok otot secara sukarela.

Evaluasi fisik dan harus dilakukan dengan pasien saat istirahat. Profesional yang bertanggung jawab untuk evaluasi membuat tes sentuhan pada kelompok otot yang dianalisis.

Jika ada kekakuan atau kehilangan resistensi otot mungkin ada beberapa masalah tonus otot.

Tes kekuatan otot

Bertentangan dengan apa yang terjadi dalam evaluasi tonus otot, dalam uji kekuatan, kekuatan otot dievaluasi ketika mereka aktif. Tes ini digunakan untuk menemukan cedera otot atau untuk menilai adanya kelemahan otot.

Ada berbagai metode untuk menguji kekuatan otot. Tetapi secara umum, dalam tes kekuatan pasien diperintahkan untuk melakukan latihan khusus sesuai dengan otot yang diuji.

Untuk menentukan kekuatan otot, profesional mengevaluasi waktu yang bisa didapat pasien dalam kontraksi otot selama latihan.

Lihat juga arti Hipertrofi dan Nada Otot.