Zoroastrianisme

Apa itu Zoroastrianisme?

Zoroastrianisme adalah agama Persia kuno, yang terdiri dari gagasan utama dualisme konstan antara dua kekuatan, yang mewakili perjuangan antara yang baik dan yang jahat.

Juga dikenal sebagai Masdeisme, agama ini akan didirikan oleh nabi Zarathustra (juga dikenal sebagai Zoroaster), pada pertengahan abad ketujuh SM, setelah ia diduga menyaksikan sosok "makhluk cahaya", yang menampilkan dirinya sebagai Ahura Mazda setara dengan Tuhan, untuk orang Kristen).

Zoroaster memainkan peran sebagai pembaru pola keagamaan waktu itu, yang sebagian besar terdiri dari politeisme. Zoroastrianisme pada dasarnya adalah monoteistik (ibadah eksklusif untuk Ahura Mazda ) dan dualistis (keberadaan yang baik dan yang jahat).

Sementara Ahura Mazda dipandang sebagai dewa, Arithman ( Ahriman ), yang terdiri dari penggambaran kejahatan, ditafsirkan bukan sebagai dewa, tetapi sebagai energi negatif, bertanggung jawab atas penyakit, kematian, bencana alam, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan negativisme.

Avesta dianggap sebagai kitab suci Zoroastrianisme dan, seperti Alkitab untuk orang Kristen, terdiri dari pengelompokan beberapa teks suci yang ditulis oleh penulis yang berbeda dan dalam periode waktu yang berbeda.

Namun, perbedaan utama antara Avesta dan Alkitab terletak pada fakta bahwa yang pertama terdiri dari doa dan beberapa narasi.

Dalam Avesta, Kitab Gathas dianggap salah satu yang paling penting karena terdiri dari 17 lagu sakral yang disusun oleh Zoroaster sendiri.

Fitur khusus lainnya dari Zoroastrianisme adalah kehadiran Amesha Spentas ("Dewa Suci"), yang mewakili manifestasi spiritual Ahura Mazda dan mempersonifikasikan elemen abstrak seperti:

  • Vohu Manah, mewakili binatang;
  • Asha Vahishta, mewakili api;
  • Spenta Ameraiti, mewakili tanah;
  • Khashathra Vairya, mewakili surga dan logam;
  • Hauravatat, mewakili air;
  • Ameretat, mewakili tanaman.

Zoroastrianisme digantikan sebagai agama yang berlaku di wilayah Timur Tengah saat ini dari abad ke-8 M, dengan jatuhnya Kekaisaran Sassanid, ketika Islam mulai berlaku.

Namun, masih ada beberapa pengikut Zoroastrianisme di wilayah itu, yang didominasi orang India.

Lihat juga: makna Manichaeism.

Zoroastrianisme dan Kekristenan

Di antara ciri-ciri lain dari doktrin Zarathustra adalah kepercayaan akan keabadian jiwa, kedatangan Juru Selamat Mesias, kebangkitan orang mati dan Penghakiman Terakhir.

Beberapa karakteristik ini membantu mempengaruhi tidak hanya agama Kristen tetapi juga agama-agama lain seperti Yudaisme, Manichaeisme dan Islam, misalnya.

Pelajari lebih lanjut tentang makna Islam.